Pada bahasan sebelumnya telah diuraikan mengenai Pengertian Konsep Biaya Produksi, nah sekarang kita lanjutkan dengan Pengertian Laba (Profit) dan Pengertian Distribusi, jangan kemana-mana dulu langsung aja ke Perkara.
Laba (Profit)
1) Pengertian Laba (Profit)
Tujuan utama dari pendirian sebuah perusahaan sudah jelas untuk mendapatkan laba (profit) atau dengan kata lain keuntungan. Laba merupakan kompensasi atas risiko yang di tanggung perusahaan, semakin tinggi risiko maka semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan, dan sebaliknya. Laba adalah nilai penerimaan total perusahaan di kurangi total biaya yang dikeluarkan perusahaan. Jika laba di notasikan dengan n, maka laba dapat dirumuskan sebagai berikut.
dimana:
n = Profit atau Laba
n = Profit atau Laba
TR = Total Revenue
TC = Total Cost
Perusahaan mendapatkan laba jika nilai rt positif (it > 0) atau TR > TC, sedangkan laba maksimum tercapai jika iiilai n mencapai maksimum. Adapun jika ji negatif (tt < 0) atau TR < TC, maka perusahaan mengalami rugi (loss), sementara jika TR = TC, maka perusahaan mengalami titik impas atau break even point.
2) Syarat Laba Maksimum
Perusahaan akan mendapatkan laba maksimum bila berproduksi pada jumlah output dimana biaya marginal (MC) sama dengan penerimaan marginal (MR). Dengan kata lain, syarat laba maksimum adalah MC = MR.
Mengapa ketika MC=MR tercapai laba maksimum? Hal tersebut dikarenakan selama menambah produksi, pertambahan penerimaan lebih besar dari pertambahan biaya (selaina MR > MC), maka menambah produksi berarti memperbesar laba.
Jika biaya produksi meningkat dengan jumlah yang lebih besar dari pertambahan penerimaan (MC > MR), maka menambah produksi berarti akan menyebabkan laba menjadi lebih kecil, dan mengurangi produksi akan memperbesar laba. Ketika MC = MR, maka laba tidak akan dapat diperbesar lagi atau sudali maksimum, sehingga produksi dapat ditambah atau dikurangi sampai tercapai kondisi MC=MR yang menunjukkan posisi laba maksimum. MC = MR juga menjadi prasyarat agar kerugian perusahaan minimum.
3) Titik Impas
Titik impas atau break even point (BEP) adalah kondisi dimana TC sama dengan TR. Posisi BEP menunjukkan bahwa pada jumlah produksi tersebut, perusahaan tidak memperoleh laba atau tidak menderita kerugian sebab jumlah biaya total dan jumlah penerimaan total tepat sama besarnya (TC=TR). BEP juga menunjukkan jumlah minimal barang yang harus diproduksi agar perusahaan tidak memperoleh kerugian. Perhatikan kurva sebagai berikut.
Distribusi
a. Pengertian Distribusi
Barang dan jasa hasil kegiatan produksi dari para produsen tidak dapat dikonsumsi oleh konsumen jika tidak ada peran distribusi. Apa itu distribusi?
Distribusi adalah proses perpindahan atau penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Distribusi merupakan salah satu aspek dari pemasaran sehingga distribusi dapat diartikan juga sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Kegiatan distribusi berfungsi mendekatkan produsen dengan konsumen sehingga barang atau jasa yang diproduksi dapat dikonsumsi oleh konsumen di seluruh wilayah Indonesia. Orang atau pihak yang melakukan proses distribusi disebut distributor.
b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Distribusi
Banyak faktor yang memengaruhi berjalannya proses distribusi, di antaranya sebagai berikut.
1) Faktor Barang
Jenis, bentuk, ukuran, sifat dan kemasan barang sangat berpengaruh dalam proses distribusi. Barang dari jenis makanan dan bukan makanan, tentu berbeda proses distribusinya, barang yang mudah rusak dan tahan lama juga tentu berbeda dalam proses distribusinya.
2) Faktor Perusahaan
Pengalaman dan kemampuan manajemen serta pengawasan yang dilakukan perusahaan selama proses distribusi tentu akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan distribusi. Ketersediaan dana dan teknologi yang digunakan perusahaan untuk kegiatan distribusi juga berpengaruh terhadap kelancaran distribusi.
3) Faktor Pasar
Jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaan dalam pembelian dari konsumen di pasar menjadi faktor yang ikut berpengaruh terhadap kegiatan distribusi.
4) Faktor Kebiasaan dalam Pembelian
Ada tidaknya perantara, volume pembelian dan biaya penyaluran barang dari produsen kepada kosumen.
5) Faktor Jarak Tempuh
Jarak antara tempat produksi dengan konsumen menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran proses distribusi. Jarak tempuh antara Jawa dan Bali serta antara Jawa dan Papua menjadikan proses distribusi barang dan jasa kedua tempat tersebut dari pulau Jawa berbeda.
6) Faktor Teknologi Informasi dan Komunikasi
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih sangat membantu proses distribusi barang dan jasa. Distribusi barang antar Negara, baik impor maupun ekspor, semakin cepat dan mudah dengan bantuan teknologi informasi.
c. Mata Rantai Distribusi
Untuk mengetahui mata rantai distribusi, terlebih dahulu kalian harus memahami tentang sistem distribusi atau saluran distribusi, tahukan anda apa itu sistem distribusi? Ada berapa macam sistem distribusi? Berdasarkan hubungan antara produsen dan konsumen, secara umum sistem distribusi atau saluran distribusi dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1) Distribusi Langsung (Direct Channel of Distribution)
Distribusi langsung adalah penyaluran atau penjualan barang yang dilakukan secara langsung oleh produsen ke konsumen yang dilakukan tanpa perantara. Bentuk saluran distribusi langsung dapat dibagi dalam empat, yaitu.
- Selling at the point production, yaitu bentukpenjualan langsung dilakukan di tempat produksi. Contohnya petani buah yang melakukan penjualan buah-buahan yang dihasilkan di kebunnya kepada konsumen dan usaha pakaian jadi yang menjual hasil produksinya langsung kepada konsumen di tempat penjahitan.
- Selling at the producers retail store, yaitu penjualan yang dilakukan tempat pengecer. Bentuk penjualan ini biasanya produsen tidak melakukan penjualan langsung kepada konsumeja vtetapi melalui/ dilimpahkan kepada pihak pengecer.
- Selling door to door, yaitu penjualan yang dilakukan oleh produsen langsung kepada konsumen dengan mengerahkan salesmannya ke rumah-rumah atau ke kantor-kantor konsumen.
- Selling through mail, yaitu penjualan yang dilakukan perusahaan dengan menggunakan jasa pos.
2) Distribusi Tidak Langsung (Indirect Channel of Distribution)
Distribusi tidak langsung adalah penyaluran atau penjualan barang dari produsen kepada konsumen melalui perantara. Saluran distribusi tidak langsung, khususnya untuk barang konsumsi sebagai berikut.
a) Produsen —> Konsumen
Bentuk saluran ini adalah bentuk yang paling pendek dan sederhana sebab tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkan melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen.
b) Produsen —> Pengecer —> Konsumen
Dalam saluran distribusi ini produsen menginginkan suatu lembaga lain, maksudnya dalam hal ini pengecer yang menyampaikan peroduknya ke konsumen, di mana pengecer langsung membeli produk tanpa melalui pedagang besar dan menjualnya kembali kepada konsumen.
c) Produsen —> Pedagang Besar —> Pengecer —> Konsumen
Jenis saluran distribusi ini dilaksanakan oleh produsen yang tidak ingin menjual secara langsung tetapi menginginkan suatu lembaga guna menyalurkan produknya, sehingga dalam hal ini produsen menjual kepada pedagang besar saja. Kemudian pada pedagang besarlah yang menjual kembali kepada pengecer dan meneruskannya ke tangan konsumen. Jadi di sini produsen hanya berhubungan dengan pedagang besar.
d) Produsen—>Agen—>Pedagang Besar —> Pengecer —> Konsumen
Jenis saluran distribusi lainnya yang sering dipakai para produsen adalah dengan melibatkan agen di dalamnya. Di sini agen fungsinya adalah sebagai penyalur yang kemudian mengatur system penjualannya kepada saluran pedagang besar selanjutnya kepada pengecer dan kemudian sampai ke tangan konsumen. Saluran distribusi ini sering dipergunakan untuk produk yang tahan lama.
e) Produsen —> Agen —> Pengecer —> Konsumen
Dalam saluran distribusi ini produsen memilih agen yang akan dipertemukan produsen untuk menjalankan kegiatan penjualan kepada pengecer dan selanjutnya pengecer menjualnya kepada konsumen. Pada dasarnya saluran distribusi yang dipakai baik itu agen maupun pengecer tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan sasaran konsumennya. Agen di sini bertugas mempertemukan pembeli dengan penjual. Agen tidak mengambil alih pemilikan dari barang tersebut.
Cukuplah sekian uraian tentang Pengertian Laba (Profit) dan Pengertian Distribusi, untuk bahasan lebih lanjut simak juga tentang Pengertian Konsumen.